LSE dalam Pendidikan dan Pengajaran
LSE menjadi warna yang muncul dalam kurikulum yang disusun dan dibangun oleh kesepuluh Prodi yang ada di UPJ. Hal ini karena kompetensi LSE tercermin dalam tujuan pembelajaran dari setiap mata kuliah yang tersedia di UPJ – atau lazimnya dikenal sebagai Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Dengan demikian, pada saat mahasiswa memperdalam kompetensi sesuai dengan Prodi yang ia pilih, dosen pun memberikan materi serta evaluasi pembelajaran sedemikian rupa sehingga mahasiswa juga memiliki wawasan yang luas, kesadaran akan pentingnya pembangunan lingkungan yang berkelanjutan juga kemampuan menangkap peluang melalui gagasan inovatif dan pemikiran kreatif.
Oleh karenanya, semua mata kuliah di UPJ, mulai dari Matematika Diskrit di Prodi Teknik Informatika sampai Gambar Perancangan di Prodi Teknik Sipil sejatinya memuat LSE dalam tujuan pembelajarannya. Hal ini disebut di UPJ sebagai pengarusutamaan kurikulum (curriculum mainstreaming), bekerjasama dengan bagian Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (PMP). Selain itu LSE juga disampaikan dalam bentuk mata kuliah, atau dengan kata lain menjadi kurikulum institusional UPJ. Dengan wadah seperti ini, dosen-dosen memberikan materi, topik, bahan ajar tentang LSE dalam perkuliahan secara tersendiri. Mata kuliah-mata kuliah tersebut disusun demi mencapai kompetensi LSE secara spesifik baik untuk aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Jadi selain mengambil mata kuliah yang disediakan oleh Prodi, mahasiswa UPJ mengambil mata kuliah berkode LSE tersebut. LSE juga terwujud dalam inisiatif Open-To-All. Open-To-All adalah mata kuliah tanpa prasyarat yang tersedia di ke-10 Prodi. Karena bersifat tanpa prasyarakat, maka mata kuliah ini dapat diambil oleh mahasiswa dari berbagai Prodi yang berbeda. Dengan cara ini, mahasiswa belajar dalam konteks yang lintas disiplin.
Ketiga langkah integrasi LSE dalam pendidikan dan pengajaran – melalui pengarusutamaan kurikulum, mata kuliah kurikulum institusional maupun Open-To-All – dijelaskan di halaman-halaman berikut. Penjelasan berikut memuat juga metode pembelajaran, model pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta indikator yang terkait dengan kompetensi LSE. Hal-hal tersebut direkomendasikan oleh UPJ demi tercapainya kompetensi LSE secara optimal, efektif juga efisien. Oleh karenanya, dapat dianalogikan bahwa rekomendasi UPJ ini dibaratkan seperti chef’s recommendation di dalam menu restoran. Di sisi lain, UPJ membuka ruang terhadap pengembangan metode, model, evaluasi maupun indikator karena UPJ mendorong inovasi dan kreativitas dosen dalam menyampaikan materi pengajaran kepada mahasiswa. Yang terpenting adalah kompetensi LSE dipastikan dapat tercapai di akhir proses pembelajaran.
Pengarusutamaan LSE dalam Kurikulum
LSE-04-LSE-dlm-Pendidikan-dan-Pengajaran-Pengarusutamaan-LSE-dalam-Kurikulum-1Setiap Prodi menyusun kompetensi kelulusannya sesuai dengan masukan dari berbagai stakeholders termasuk di dalamnya kalangan profesi dan industri. Hal tersebut kemudian kurikulum, Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau hasil yang dicapai mahasiswa setelah proses belajar mengajar selesai dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) atau hasil yang dicapai di setiap sesi perkuliahan, sampai metode pembelajaran, evaluasi maupun indikator kompetensi. Kompetensi LSE terintegrasi ke dalam kompetensi kelulusan serta tercermin dalam TIU, TIK, metode pembelajaran, evaluasi maupun indikator kompetensi untuk setiap mata kuliah yang ada di UPJ. Hal ini karena kompetensi LSE menjadi bagian dari kompetensi inti maupun kompetensi penunjang dari lulusan yang nantinya dihasilkan oleh UPJ.
Mata Kuliah LSE sebagai Kurikulum Institusional
LSE-04-LSE-dlm-Pendidikan-dan-Pengajaran-Mata-Kuliah-Kurikulum-Institusional-2Kurikulum institusional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang ditetapkan oleh institusi karena dipandang sesuai dengan ciri khas perguruan tinggi. Oleh karenanya, kurikulum institusional ini bersifat khusus dan berkaitan dengan kurikulum inti Prodi. Di UPJ, hal ini diwujudkan dalam bentuk sekelompok mata kuliah berkode LSE yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa UPJ. Mata kuliah ini merepresentasikan ciri khas UPJ yang merupakan perwujudan dari pola ilmiah pokok. Oleh karenanya, kompetensi LSE juga tercermin dalam TIU dan TIK maupun keseluruhan materi ajar yang disampaikan dalam mata kuliah berkode LSE ini.
Open-To-All
LSE-04-LSE-dlm-Pendidikan-dan-Pengajaran-Open-To-All-3Yang dimaksud dengan Open-To-All adalah mata kuliah pilihan tanpa prasyarat yang tersedia di kesepuluh Prodi. Karena mata kuliah tersebut bersifat tanpa prasyarat, maka dapat diasumsikan bahwa mata kuliah tersebut dapat diambil oleh seluruh mahasiswa dari Prodi manapun karena tidak membutuhkan modal penguasaan pengetahuan tertentu. Contohnya sebagai berikut: Manajemen Stres merupakan mata kuliah pilihan, tanpa prasyarat, yang dikelola oleh Prodi Psikologi dan berkode PSI. Mahasiswa dari Prodi Sistem Informatika sampai Desain Produk Industri dapat mengambil mata kuliah Manajemen Stres tersebut. Seperti mata kuliah-mata kuliah lainnya, Open-To-All juga mengintegrasikan kompetensi LSE dan berbasis pada student-centered learning.
UPJ mendorong mahasiswa untuk mengambil mata kuliah Open-To-All karena bercermin dari perkembangan dunia saat ini yang diwarnai dengan perjumpaan antar bebagai disiplin ilmu yang berbeda. Contohnya industri online game atau animasi yang merupakan pertemuan antara Teknik Informatika, Sistem Informasi, Psikologi, Komunikasi, Desain Komunikasi Visual dan berbagai sektor lain.
Oleh karena itu, penting bagi UPJ untuk mendorong mahasiswanya mengenal bidang-bidang di luar Prodi pilihannya. Hal tersebut menyebabkan Open-To-All menawarkan proses pembelajaran yang kaya. Pembahasan topik tertentu dapat dilihat dari berbagai perspektif yang berbeda, karena mahasiswa-mahasiswa UPJ membawa bekal pengetahuan dari Prodi masing-masing ke dalam proses pembelajaran. Mahasiswa Arsitektur sampai Akuntansi dapat duduk bersama di mata kuliah yang dikelola oleh Prodi Manajemen dan mendiskusikan studi kasus Manajemen dari sudut pandang yang beragam.